Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Waspada, Nasihat Buruk Ini Akan Menghancurkanmu!

Izinkan saya menceritakan beberapa hal pribadi yang mungkin akan bisa membantu Anda dalam mendapatkan hidup yang lebih baik lagi.


Pastinya, saya tidak dapat menghindari setiap peluru, namun berikut adalah saran terburuk dan paling populer yang umumnya diberikan orang-orang:

#1 Mengejar pekerjaan yang stabil

Dengan asumsi Anda dibesarkan di keluarga yang stabil dengan orang tua yang berorientasi pada karier atau agak berhasil (berada di kelas menengah ke atas), orang tua Anda cenderung membuat hidup adalah tentang menemukan pekerjaan yang stabil. Seolah-olah stabilitas dijamin di dunia kita yang berubah dengan cepat, mereka tidak peduli.
Alih-alih mendorong anak-anak untuk memanfaatkan kekuatan dan kecenderungan alami mereka, proses pencucian otak orang-orang untuk mematuhi pemikiran bahwa kesuksesan yang "terjamin" dilakukan pada setiap generasi.
#2 Untuk mendapatkan pekerjaan yang stabil, Anda harus masuk perguruan tinggi, dan mengejar gelar "berharga" yang sebagian besar pengetahuan berkaitan dengan bidang teknis.
Saat saya lahir, keluarga saya mematok saya untuk Harvard. Kami pindah negara dan kota untuk tinggal lebih dekat ke Harvard. Seperti banyak imigran lainnya, impian terbesar orang tua saya adalah saya menjadi pengacara atau dokter sehingga saya memiliki kehidupan yang "siap".
Melalui penderitaan, dan hubungan yang buruk yang saya alami dengan keluarga saya dari masa kanak-kanak hingga remaja, saya merasa terluka, sengsara, dan benar-benar tidak bahagia dengan hidup saya karena obsesi orang tua saya yang terlalu agresif terhadap keberhasilan akademik.
Karena orang tua dan masyarakat yang menumbuhkan rasa takut gagal kepada saya, saya bahkan tidak berani melakukan apa yang benar-benar ingin saya lakukan (sekolah musik dan bernyanyi). Padahal saya bertanggung jawab penuh atas kurangnya keberanian saya di masa remaja saya. Sebaliknya, saya memutuskan untuk mengambil rute yang aman dengan sekolah bisnis. Saya memilih Finance sebagai jurusan kuliah saya, jurusan yang tidak saya minati selain fakta bahwa ia "memberikan penghasilan yang baik”.
# 3 Tidak hanya banyak orang berkomitmen untuk hutang supaya dapat kuliah sarjana, bahkan banyak orang melipatgandakan hutang dua dan tiga kali lipat untuk dapat mengakumulasi gelar*
* Kecuali jika Anda 100% berkomitmen untuk karir yang diamanatkan oleh otoritas atau pemerintah bahwa Anda MEMBUTUHKAN gelar untuk bekerja di industri itu, Anda harus benar-benar berpikir dua kali untuk menunda masuk ke dunia kerja.
Saya beruntung orang tua saya memiliki sarana untuk membantu membayar biaya kuliah, meskipun tidak banyak karena besarnya jumlah hibah dan beasiswa yang saya dapatkan. Bahkan sebelum saya dapat mengambil napas setelah lulus, ibu saya kembali menekan saya untuk mengambil sekolah hukum.
Saya menolak mentah-mentah. Saya menghabiskan waktu selama pendidikan perguruan tinggi saya untuk bereksperimen dengan wirausaha dan hanya sedikit perhatian atau minat untuk akademis. Terlepas dari betapa sedikitnya yang saya pelajari, saya menjalaninya dengan relatif baik. Hal itu saya lakukan karena orang-orang seperti saya yang tahu cara menghasilkan pendapatan tanpa perlu bekerja 8 pagi hingga 5 sore.
Satu-satunya hal yang saya nikmati tentang kuliah adalah kebebasan dari keluarga saya dan yang lebih penting, kesempatan untuk bertemu dengan anak-anak orang kaya. Karena saya berada di sekolah bisnis swasta, saya bertemu anak-anak kaya internasional yang mengendarai mobil mewah dan memiliki barang-barang bagus. Hal inilah yang membuat saya tidak ingin menunggu, saya menginginkan kekayaan itu untuk diri saya sendiri.
Di perguruan tinggi, saya sudah memulai menjadi pengusaha. Dikelilingi oleh kekayaan yang membuat saya haus akan uang. Saya bekerja keras di tempat magang, pekerjaan di bidang hospitality, dan bekerja langsung, menjadi tenaga penjual di eBay, memperdagangkan saham, mempelajari semua jenis pekerjaan penjualan. Saya tahu bahwa saya tidak lagi membutuhkan sekolah lagi. Saya siap untuk dunia nyata.
# 4 Setelah lulus, Anda akan didorong oleh sekolah, keluarga, dan lingkungan sekitar Anda untuk bekerja di bidang tertentu selamanya.
Saya membenci magang yang saya lakukan! Saya tidak bisa membayangkan berkomitmen untuk masa depan yang membosankan dengan pekerjaan 8 pagi hingga 5 sore serta berada pada lingkungan dengan gaji yang saya anggap terlalu rendah.
Keluarga saya menghancurkan bisnis keluarga kami (restoran Cina) karena perencanaan dan pengambilan keputusan yang buruk. Sehingga saya pun terjebak dengan tanggung jawab untuk menjaga bisnis ini . Selama tahun kerja bebas ini yang saya lakukan untuk menunjukkan kesalehan sebagai seorang anak, saya membaca banyak buku dan mencoba menemukan jalan hidup saya.
Melawan keinginan orang tua saya, saya memasuki karir headhunter dan perekrutan agen yang merupakan pekerjaan penjualan. Pada usia 23, saya pindah ke NYC dengan gaji pokok 35 ribu dollar AS pada tahun 2011 untuk memulai hidup baru saya di apartemen bersama dengan orang asing. Mulai sekarang, saya akan menjadi tuan atas takdir saya sendiri.
#5 Ketika banyak orang memasuki dunia kerja, prioritas mereka adalah mengupayakan keseimbangan kehidupan-kerja.
Tentu saja bekerja sangat keras pada pekerjaan yang Anda benci akan dengan cepat menyebabkan kelelahan, namun saya MENCINTAI (masih suka) merekrut.
Ketimbang memprioritaskan berkencan, bersosialisasi, atau setengah hidup di dalam mitos "keseimbangan hidup-kerja", saya memfokuskan hidup saya pada pekerjaan saya. Dalam prosesnya, saya menjadi pemimpin dan ahli yang diakui secara luas dalam karir saya headhunter di tingkat global dan nasional, serta menghasilkan lebih dari 215 ribu dollar AS pada saat saya berusia 25 tahun. Hal ini akhirnya memungkinkan saya untuk membuka perusahaan rekrutmen saya sendiri, DG Recruit, di 2018.
Ketika Anda memprioritaskan pekerjaan dan kesuksesan karier sebagai "satu" tujuan Anda, Anda sebenarnya mengalami kebahagiaan jangka panjang yang lebih tinggi daripada kepuasan instan jangka pendek.
#6 Pada umur tertentu , Anda harus menikah
*Hal ini sangat membebani khususnya para wanita.
Sebagai wanita yang sukses secara finansial dan dunia profesional, saya sebenarnya tidak membutuhkan pria. Namun, karena tekanan orang tua dan sosial yang berat sebagaimana dibuktikan oleh media sosial, saya merasa seperti tidak hidup sesuai potensi penuh saya dengan menjadi lajang. Saya menjalani seluruh hidup saya dengan asumsi bahwa saya secara ajaib akan berakhir dengan menikah dan bahagia serta memiliki anak - anak pada usia 30 karena alasan waktu biologis Anda yang mulai berkurang fungsinya (lebih lanjut tentang ini nanti).
Seiring bertambahnya usia, saya terus berusaha "mengalahkan waktu" dengan berkencan dengan orang-orang hanya demi mendekatkan diri ke pernikahan. Dengan siapa atau untuk tujuan apa bukan itu intinya; Saya hanya ingin menang.
Saya ingin membuktikan kepada orang lain bahwa saya diinginkan dan saya berharga. Tidakkah saya membutuhkan seorang pria untuk bukti itu? Untungnya, karena kemandirian finansial saya dan kepribadian tipe-A, saya benar-benar tidak bisa mentolerir orang yang tidak cocok untuk kebutuhan saya melewati jangka waktu tertentu. Bahkan sekarang, saya masih lajang pada usia 30 tahun, membuktikan kepada diri sendiri bahwa asumsi masa kecil saya perlu dipertanyakan.
Jangan merasa Anda HARUS menemukan seseorang padahal tidak menginginkan tinggal serumah dengan lawan jenis tersebut. Saya telah melihat orang tua saya memiliki pernikahan yang mengerikan sepanjang hidup saya, jadi saya tahu kebenaran mendasar bahwa sebenarnya menjadi lajang lebih baik daripada dengan seseorang yang tidak layak. Dan lebih jauh lagi, jika Anda LGBTQ, jangan takut - miliki keberanian untuk menjalani hidup Anda.
# 7. Dapatkan tempat tinggal utama; berhenti menghabiskan uang untuk sewa*
*Ini terutama bagi mereka yang hidup pada rumah yang harga sewanya jauh lebih rendah dibandingkan biaya bulanan untuk membeli properti yang sama.
Wow. Tidak ada nasihat keuangan / investasi yang buruk dan tidak berpendidikan seperti ini! Bagi mereka yang secara default mengambil gaji mereka, pergi ke bank, mendapatkan persetujuan untuk pinjaman dan memilih rumah pertama yang cukup dekat dengan tempat kerja pada jumlah yang disetujui oleh bank, mereka melakukan secara membabi buta terhadap investasi keuangan yang berpotensi menyebabkan banyak kesengsaraan jangka panjang.
Saya dapat menulis buku tentang semua masalah perumahan primer yang emosional, finansial, dan karier, (misalnya, Anda tidak dapat pindah untuk mendapatkan peluang yang lebih baik dan Anda terjebak atau lebih buruk lagi saat Anda kehilangan pekerjaan dan rumah Anda disita). Sebagai headhunter, saya melihat bagaimana perumahan menghambat pengembangan karier dan keuangan. Orang-orang memenangkan pertempuran tetapi kalah dalam berperang.
Singkat cerita, kebanyakan orang memperlakukan real estat seperti masalah yang sama dengan perguruan tinggi: mereka tidak berpikir, mereka hanya memperjuangkannya. Apa yang akhirnya terjadi adalah seperti bom yang tak terhindarkan yang menguntungkan investor seperti saya. Karena saya benar-benar tahu apa yang saya lakukan dan memahami penilaian real estat.
#8 Menabung dan Anda akan menjadi kaya
Saya menjadi seorang millyarder di umur 30, kebanyakan berasal dari investasi dan penghasilan BUKAN dari menabung. Saya hanya memiliki sedikit tabungan sehingga saya dapat menginvestasikan uang tunai pada aset NYATA yang tahan inflasi seperti real estat, saham, kripto, dll.
Investasi adalah aktivitas nyata yang dapat membawa Anda keluar dari kelas menengah. Anda tidak akan pernah keluar dari sana jika Anda menyimpan uang Anda di bawah tempat tidur atau rekening bank Anda (sama saja). Jika Anda bergantung pada tabungan pensiun dimana Anda bergantung pada sistem "bunga - berbunga".
Ya, memang akan meningkat, namun berapa banyak orang berumur 90 tahun yang kaya saat pensiun?
#9 Memiliki anak Anda sendiri karena (1) itu tugas Anda kepada orang tua Anda (2) Anda “harus” (3) semua orang melakukannya (4) apa lagi yang harus dilakukan setelah menikah? (5) aborsi buruk karena alasan agama (6) Anda bukan pria / wanita / dewasa sejati sampai Anda memiliki keturunan biologis sendiri.
Ini adalah cara berpikir yang arogan bahwa (1) setiap orang secara fisik mampu mereproduksi (2) mereka yang tidak melakukannya menjadi anggota masyarakat yang kurang berharga dan / atau (3) mereka yang tidak bisa atau tidak menginginkannya, tidak akan pernah merasa puas - mereka selamanya ditakdirkan untuk tidak pernah "benar-benar merasakan hidup".
Pada kenyataannya, kehamilan seringkali merupakan hukuman penjara paling berat bagi banyak wanita (dan pria), terutama mereka yang secara tidak sengaja hamil, diperkosa, dimanfaatkan, atau memiliki aspirasi untuk menjadi lebih dari sekadar orang tua.
Selain itu, masyarakat membuat Anda merasa bersalah atau secara hukum memaksa Anda untuk memiliki anak yang padahal Anda belum siap secara mental, fisik, profesional, dan finansial. Pada akhirnya, Anda dirampok dari masa depan yang sebenarnya Anda inginkan untuk diri Anda sendiri, yang dapat membuat Anda membenci hidup Anda, masyarakat, dan keluarga Anda.
Walaupun saya jelas tidak menganjurkan semua orang untuk menolak menjadi ibu / ayah, saya hanya mengajukan pertanyaan sederhana: apakah Anda benar-benar menginginkan anak atau Anda melakukannya karena alasan di luar kemauan Anda atau merupakan pertimbangan serius?
Proses "untuk hamil" kadang-kadang memakan waktu 1 menit, tetapi efek setelah dari keputusan besar seperti ini dapat berlangsung seumur hidup, bagi Anda, pasangan Anda jika Anda memilikinya, keluarga besar Anda, dan anak Anda. Sudahkah Anda serius memikirkannya bahwa Anda perlu menjadi orang tua yang bertanggung jawab dan efektif meskipun ada peningkatan biaya pemeliharaan kesejahteraan keluarga yang sangat besar?
Yang lebih menyedihkan adalah, ketimbang mengadopsi anak hasil pelecehan, diabaikan, dan putus asa karena cinta, orang membayar puluhan hingga ratusan ribu dolar untuk melakukan in-vitro hanya demi ego genetis mereka.
Belum lagi, ada banyak perempuan dan anak-anak yang menderita kekerasan dalam rumah tangga dan mengalami kesengsaraan seumur hidup karena lingkungan rumah yang tidak sehat.
Saya masih setiap hari ditekan oleh orang asing, keluarga, dan teman-teman untuk memastikan saya tetap berpikiran terbuka tentang memiliki keturunan biologis meski tidak ada proses kehamilan yang membuat saya bersemangat. Sebagai seorang pengusaha wanita, saya memfokuskan naluri "keibuan" saya untuk menumbuhkan bisnis saya sebagai prioritas saya saat ini. Saya tidak akan mengeluarkan bayi untuk menghabiskan waktu atau memaksanya. Saya selalu bisa mengadopsi.
Kesimpulan
Jika Anda masih membaca, saya bersyukur bahwa Anda memikirkan beberapa hal. Saya sangat menderita dan masih menderita setiap hari dengan masalah-masalah pokok ini karena kebanyakan orang berpikir sangat berbeda dari saya dan terus-menerus ingin menaklukkan saya sesuai kehendak mereka.
Tidak peduli berapa usia kita, apakah kita berusia 15 atau 55 tahun, kita perlu terus-menerus mempertanyakan mengapa hal-hal itu terjadi sebagaimana :
Mengapa pemerintah ingin warga sipil mereproduksi lebih banyak? Apakah ini bermoral atau karena mereka ingin mendapatkan suara dan meraup pajak dari penghasilan kita? Juga dapatkan akses yang meningkatkan GDP dan dapat berperang untuk mereka?
Mengapa perusahaan ingin orang mereproduksi (konsumerisme dan industri real estat) dan jatuh cinta (liburan, film, ritel / mode, kencan, operasi plastik, barang mewah, layanan olahraga, dan produk make up)?
Mengapa orang tua Anda ingin Anda kuliah? Karena mereka juga dibutakan oleh generasi indoktrinasi oleh perusahaan (yay, karyawan berpendidikan gratis dan mereka yang lahir dari keluarga non-perguruan tinggi) dan sekolah yang mendapat untung dari pendidikan.
Jika Anda dapat melihat tujuan tersembunyi di balik setiap nasihat, maka mungkin Anda dapat menciptakan kehidupan Anda sendiri yang lebih bahagia secara organik.

Post a Comment for "Waspada, Nasihat Buruk Ini Akan Menghancurkanmu! "