Christopher Thomas Knight, Sang Pertapa Modern
Pria ini membuat keputusan yang sangat sulit dipercaya. Disaat kamu masih berumur 20 tahun, apa yang kamu lakukan?
Tidak jauh dari kuliah, bekerja, bermain dan hal normal lainnya. Pria ini? Dia memilih untuk tinggal di hutan!
Perkenalkan, namanya Christopher Thomas Knight. Entah apa yang dipikirkan oleh orang tuanya, yang jelas mereka tidak pernah melaporkan ke polisi bahwa anaknya hilang. Di hutan, Knight membangun sebuah kang disamarkan dengan batu-batu besar.
Dia juga berhasil bertahan dari cuaca dingin saat musim salju di Maine (suhu yang turun hingga -32 ° C) dengan cara bangun saat udara dingin dan mondar-mandir di kampnya sampai hangat. Knight secara teratur mandi, mencukur, dan memotong rambutnya, sebagian untuk menghindari kecurigaan jika dia ditemukan oleh orang lain.
Dia tidak menggunakan api karena asapnya bisa membuat orang lain tahu dimana lokasi kampnya. Jadi dia menggunakan kompor propana untuk mempermudah kehidupan sehari-harinya. Tapi darimana kompor itu di dapat?
Rupanya Knight mencurinya dari kamp dan rumah-rumah terdekat dengan mendayung di sepanjang garis pantai di jam-jam subuh agar bayangannya tidak terlihat di air. Knight menyembunyikan barang-barang curiannya dengan menaburkan jarum pinus di atas sampannya. Knight mengumpulkan persediaan yang dia butuhkan dari November hingga Maret.
Dia mengambil waktu di musim dingin untuk melancarkan aksinya karena jejak kakinya akan dengan mudah hilang karena tertutup salju.
Tercatat, dia melakukan sekitar 1.000 pencurian terhadap rumah-rumah dan kamp di daerah itu, dengan laju sekitar 40 per tahun untuk dapat bertahan hidup selama musim dingin yang keras di Maine.
Christopher Thomas Knight, Sang Pertapa Modern |
Perkenalkan, namanya Christopher Thomas Knight. Entah apa yang dipikirkan oleh orang tuanya, yang jelas mereka tidak pernah melaporkan ke polisi bahwa anaknya hilang. Di hutan, Knight membangun sebuah kang disamarkan dengan batu-batu besar.
Dia juga berhasil bertahan dari cuaca dingin saat musim salju di Maine (suhu yang turun hingga -32 ° C) dengan cara bangun saat udara dingin dan mondar-mandir di kampnya sampai hangat. Knight secara teratur mandi, mencukur, dan memotong rambutnya, sebagian untuk menghindari kecurigaan jika dia ditemukan oleh orang lain.
Dia tidak menggunakan api karena asapnya bisa membuat orang lain tahu dimana lokasi kampnya. Jadi dia menggunakan kompor propana untuk mempermudah kehidupan sehari-harinya. Tapi darimana kompor itu di dapat?
Rupanya Knight mencurinya dari kamp dan rumah-rumah terdekat dengan mendayung di sepanjang garis pantai di jam-jam subuh agar bayangannya tidak terlihat di air. Knight menyembunyikan barang-barang curiannya dengan menaburkan jarum pinus di atas sampannya. Knight mengumpulkan persediaan yang dia butuhkan dari November hingga Maret.
Dia mengambil waktu di musim dingin untuk melancarkan aksinya karena jejak kakinya akan dengan mudah hilang karena tertutup salju.
Tercatat, dia melakukan sekitar 1.000 pencurian terhadap rumah-rumah dan kamp di daerah itu, dengan laju sekitar 40 per tahun untuk dapat bertahan hidup selama musim dingin yang keras di Maine.
Waktu terus berjalan dan Knight telah tinggal di hutan selama 27 tahun. Dia bahkan hanya berkomunikasi dengan satu manusia, seorang pejalan kaki yang ia temui pada tahun 1990-an, itupun hanya sebatas kata "hai".
Pada 4 April 2013, Sersan Terry Hughes menangkap Knight karena ketahuan merampok Pine Tree Camp di Rome, Maine.
Knight dijatuhi hukuman tujuh bulan penjara dan membayar ganti rugi $2.000 kepada korban yang dirampok dan menyelesaikan masa percobaan tiga tahun pada tanggal 28 Oktober 2013.
Atas kejadian itu, seorang jurnalis bernama Michael Finkel menerbitkan buku berjudul The Stranger In The Woods pada Maret 2017. Buku tersebut dia tulis berdasarkan percakapannya dengan Knight selama mendekam di penjara.
Dalam bukunya, Michael Finkel menuliskan bahwa sekitar Februari 2013, dua bulan sebelum Knight ditangkap polisi, dia ditemukan oleh seorang nelayan bernama Tony Bellavance (bersama putra dan cucunya) di kampnya.
Tetapi, Knight hanya menceritakan peristiwa tersebut kepada Finkel, tidak kepada polisi pada saat penangkapannya.
Sang nelayan tersebut juga tidak melaporkan kejadian tersebut kepada polisi karena telah berjanji pada Knight dan tahu bahwa Knight hanya ingin dibiarkan sendiri.
Knight enggan untuk mengungkapkan motif pribadi kenapa dia melakukan hal itu.
Dia hanya mengatakan "kesendirian melimpahkan peningkatan pada sesuatu yang berharga, persepsi saya. Tapi, ketika saya menerapkan peningkatan persepsi saya pada diri saya sendiri, saya kehilangan identitas saya. Tidak ada penonton, tidak ada yang orang yang melihat penampilan saya. Sederhananya, saya benar-benar bebas. "
Knight akhirnya dikenal sebagai pertapa North Pond
Post a Comment for "Christopher Thomas Knight, Sang Pertapa Modern"
Tidak menerima komentar berbau SARA, kampanye, iklan judi, pornografi, atau spam.